Yang cukup dikenal antara lain adalah air terjun Lawang Agung di Mulak Ulu, Maung di Gumay Ulu, Curup Embun di Tanjung Sakti, serta Perigi di Pulau Pinang.
Dari beberapa nama itu, air terjun yang paling banyak dikunjungi masyarakat adalah Perigi, karena indah dan mudah diakses. Air terjun ini berada di balik hamparan kebun kopi masyarakat di Desa Perigi, Kecamatan Pulau Pinang. Jaraknya sekitar 20 kilometer dari Kota Lahat.
Perjalanan ke air terjun ini bisa dicapai dengan dua jalur. Pertama, menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat yang kemudian berhenti di Desa Lubuk Sepang, Kecamatan Pulau Pinang. Perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 15 menit menuju Desa Perigi yang melewati hamparan kebun kopi.
Jalur kedua menggunakan rakit atau dengan perahu karet sembari berarung jeram ria menyusur Sungai Lematang menuju Desa Perigi. Selain perkebunan kopi, di sekitar air terjun juga terdapat tanaman durian, karet, dan tanaman hutan.
Dalam perjalanan awal Januari 2015 lalu, saya dan rombongan menemukan jenis bunga bangkai kecil putih (Amporphopalus bulbifer) yang biasanya menjamur saat musim penghujan. Saya juga melihat sejumlah biawak yang melintas di perkebunan di tepi sungai.
Menurut warga, satwa yang sering muncul di sekitar air terjun atau perkebunan kopi, selain kijang dan rusa, ada juga beruang. Namun, belakangan ini, para pemburu trenggiling atau burung sering datang. Untuk burung, yang mereka incar adalah cucak rawa (Pycnonotus zeylanicus), murai-batu tarung (Monticola solitarius), cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster), dan burung hantu.
Hamparan kebun kopi akan menyambut kedatangan wisatawan lokal yang ingin melihat Air Terjun Perigi. Foto: Asep Ayat
Ivan (27), warga Lahat, yang merupakan skipper perahu karet saat berarung jeram sekaligus penunjuk jalan mengatakan, pengunjung menyukai Air Terjun Perigi karena jaraknya dekat Kota Lahat dan jalannya relatif bagus.
“Lokasinya merupakan perlintasan jalan menuju Kota Pagar Alam, sehingga banyak warga yang singgah untuk beristirahat dan menikmati indahnya air terjun ini,” kata Ivan.
Saat liburan sekolah, Ivan mengaku, dalam sebulannya lebih dari 5-6 kali ia jadi pemandu wisatawan lokal. Baik yang berasal dari Lahat, Palembang, atau dari Pulau Jawa.
Namun, menurut Ivan, keindahan air terjun yang ada di Kabupaten Lahat, belum terkelola baik sebagai objek wisata. “Saat ini, Lahat justru dikenal sebagai wilayah yang paling marak dengan aktivitas penambangan batubara.”
Padahal, potensi air terjun di Lahat dapat dipadukan dengan nilai sejarah ribuan situs megalitikum. Situs yang menunjukkan bukti keagungan budaya Pasemah yang tumbuh sekitar 2.000 tahun lalu.
Air Terjun Perigi, Lahat yang banyak dikunjungi masyarakat karena indah dan mudah diakses. Foto Syaifudin Zuhri
Air Terjun Perigi, Lahat yang banyak dikunjungi masyarakat karena indah dan mudah diakses. Foto Syaifudin Zuhri
Tulisan ini hasil kerja sama Mongabay dengan Green Radio
Sumber : link
0 komentar:
Posting Komentar