Selasa, 16 Februari 2016

sejarah singat Pencak Silat Budi Suci

sejarah singat Pencak Silat Budi Suci


Awal kehadiran Pencak Silat Budi Suci di daerah Sinjai dibawah oleh murid Zainal Abidin Sidik ( Ki Singalodra) yaitu Bapak Basir Syam. Dalam pengembangan PS”Budi Suci” yang pertama kali dikembangkan di wilayah Sinjai Timur dibawah bimbingan pak Basir Syam. Pada Tahun 1995 Perguruan Silat Budi Suci telah menjadi salah satu perguruan besar di Kab. Sinjai dan sejak itu Pencak Silat Budi Suci masuk dalam badan IPSI Kab.Sinjai pada tahun 1995 dan terdaftar di ORMAS pada tanggal 1 Juli 1995 dengan nomor surat 09/KSP/VII/1995..


Tenaga Dalam VS Sihir

Pada umumnya masyarakat kurang memahami betul apa yang dimaksud dengan ilmu tenaga dalam. Kesan yang mereka lihat kurang tepat akibat menyamaratakan bentuk-bentuk ilmu tenaga dalam yang dipertunjukkan oleh berbagai perguruan. Padahal hal-hal yang berbau klenik, sifatnya hanyalah campuran dari luar ke dalam ilmu tenaga dalam yang hakiki. Sebenarnya tenaga dalam merupakan fenomena alam yang berjalan di bawah Sunnatullah, karena itu ilmu ini adalah ilmu kebenaran dari Allah Yang Maha Mengetahui dan Maha Berilmu.
a. Potensi tenaga dalam telah bersemayam dalam setiap orang. Tinggal mereka sendiri yang menentukan apakah mau atau tidak memanfaatkan potensi diri yang merupakan rahmat tak ternilai dari Sang Khalik.

Di dalam paru-paru terdapat beribu-ribu pembuluh halus yang di ujung-ujungnya terdapat berjuta-juta kantong udara. Pembuluh-pembuluh halus ini sangat penting untuk menara bersih (oksigen) yang amat diperlukan dalam proses pembakaran di dalam tubuh. Apabila kanto
Tenaga dalam adalah perilaku hati/batin yang mendasari niat perbuatan atau tindakan seseeorang dan merupakan suatu bentuk perlindungan yang diberikan (dianugerahkan) Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Perkasa kepada manusia yang mau mempelajari dan membinanyyerap udng-kantong udara ini tidak mendapatkan udara yang cukup, maka bisa mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit, antara lain : pilek, batuk , penyakit paru-paaru, penyakit jantung, lemah jiwa, daya tahan tubuh rendah dan sebagainya.

Di samping itu tubuh manusia juga memerlukan bioenergi yang bertenaga sangat halus. Tenaga bukan berupa molekul-molekul udara melainkan berbentuk tenaga murni yang sangat halus. Tenaga halus atau bioenergi ini biasa dikenal dengan sebut prana, chi, tenaga dalam dan lain-lain istilah.

Dalam berlatih, BUDI SUCI mengajarkan kepada para muridnya, bagaimana merubah dan memperbaiki cara bernafas menjadi lebih sempurna, efektif dan efisien. Dengan metode latihan BUDI SUCI peserta latihan dapat sekaligus menyerap oksigen dan prana lebih banyak ke dalam tubuh.

Jelaslah bahwa ilmu tenaga dalam berada di bawah Sunnatullah. Apalagi dalam jurus-jurus BUDI SUCI dilambari pula dengan zikir kalimah thayyibah, sebagai pernyataan iman dan salah satu jalan konsentrasi yang paling ampuh.

Sedangkan ilmu sihir dikerahkan dengan bantuan tenaga syetan. Syetan meskipun mau memberikan bantuan, sehingga seseorang bisa berbuat sesuatu yang aneh, namun ia pasti minta syarat dan imbalan. Syarat paling umum yang diminta syetan kepada pemujanya adalah seseorang harus dan wajib melepaskan aqidah dan imannya kepada Allah SWT. Akibatnya ahli sihir dan orang-orang yang menuntut ilmu sihir jatuh dalam kemusyrikan. Kenyataannya dalam olah kanuragan dan mengembangkan kemampuannya, selalu diiringi dengan upacara atau ritual yang sangat bertentangan dengan ajaran Islam.

Di samping itu ilmu sihir selalu bertujuan untuk menimbulkan kerusakan dan kehancuran di kalangan manusia. Tidak ada ilmu sihir yang bertujuan baik. Hal ini tampak jelas ketika ada pasien pergi ke dukun sihir, selalu diminta melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan ajaran Islam dan cenderung bersifat maksiat.

Itulah perbedaan yang jelas antara ilmu tenaga dalam dan ilmu sihir. Dari metode yang diterapkan dan dijalankan pada suatu perguruan, kita menentukan dan memastikan apakah perguruan itu bersifat syirik atau bukan.
By awanyakub
1   
Nov 18 2012
Apakah Mempelajari Tenaga Dalam itu Salah ??

Pernah suatu ketika seorang teman menolak ketika saya ajak untuk berlatih tenaga dalam dengan alasan Rasul Allah tidak memiliki tenaga dalam atau tidak pernah mempelajarinya.  Namun saya jawab sambil tersenyum, “Dulu Rasul Allah pergi ke suatu  tempat dengan jalan kaki atau menaiki unta  dan tidak pernah naik motor!”.Bagaimana  dengan pendapat Anda? Bolehkah kita mempelajari tenaga dalam/ilmu hikmah/ilmu ghaib menurut ajaran agama Islam?

oya sebelum kita bahas mari kita simak dulu penjelasan H.Muh.Nur Abdurrahman, dalam mujadalah (diskusi) rutin bulanan oleh DPP IMMIM Pada hari Sabtu 28 Juli 2001, yang mengambil thema: “Penggunaan Ilmu Tenaga Dalam Menurut Syari’at Islam”. KH Bakri Wahid dalam makalahnya antara lain mengatakan bahwa pada hakikatnya semua orang mempunyai tenaga dalam, hanya ada orang yang tidak mengetahui serta tidak merasakannya dan tidak pula dapat menggunakannya. Sebab tenaga dalam tersebut masih mengeram dalam diri setiap orang dan belum terbentuk sama sekali. Tenaga ini baru akan terbentuk apabila dibangkitkan. Cara  Membangkitkannya yang paling tepat adalah dengan jalan melatih pernafasan teratur dan terarah. Tenaga dalam itu dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti bela diri, pengobatan, sihir dan hipnotisme.

Penggunaan tenaga dalam untuk bela diri dan pengobatan tentu diperbolehkan menurut Syari’at Islam, sedangkan untuk sihir dilarang. Akan halnya hipnotisme itu tergantung, diperbolehkan oleh Syari’ah jika untuk kebaikan seperti misalnya untuk menghilangkan rasa nyeri bagi orang yang dibedah, namun dilarang jika untuk mengambil emas penumpang peteppete’ (bahasa daerah, maksudnya oplet).

Dalam mujadalah itu saya kemukakan bahwa membangkitkan tenaga dalam dengan membaca mantera yang ditutup dengan KalimatuLlah: “Kun fa Yakuwn”, itu sangat terlarang. Firman Allah:

إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ

(S. YS,82), dibaca: Innama- amruhu- idza- ara-da syay.an ay yaqu-la lahu- kun fayaku-n), artinya: Sesungguhnya urusanNya bila Ia menghendaki sesuatu Ia
berkata kepadanya: jadilah, maka menjadilah ia (36:82). Maka menurut ayat
(36:82), kalimah Kun fa Yakuwn adalah Hak Prerogatif Allah SWT.

Dalam mujadalah itu ada yang membantah dengan pertanyaan: Semua dalam Al Quran dapat kita ambil yang kita inginkan. Kalau kita mengambil kalimah Kun fa Yakuwn kemudian kita yakinkan itu akan terjadi apakah kita musyrik? Saya jawab lebih dari musyrik. Seorang yang musyrik, walaupun mempertuhankan selain Allah, ia masih mengaku hamba Allah. Tetapi mengambil Hak Prerogatif Allah, na’u-dzubiLlah, itu berarti bertindak seperti Fir’aun, menganggap dirinya Tuhan. Oleh sebab itu buang semua itu mantera-mantera walaupun itu mendatangkan kekebalan. Memang dapat saja terjadi dengan keyakinan pada mantera dapat berkonsentrasi hingga terbangkit tenaga dalam yang menjadikan orang kebal. Buat apa kebal kalau bertindak seperti Fir’aun, mengambil Hak Prerogatif Allah, na’u-dzu biLlah mindza-lik. **

Nah..!!! apa yang ada dibenak teman-teman sekarang?? baik untuk lebih jelasnya mari kita perhatikan penjelasan di bawah ini!

a.      White Magic

ﻭﻠﺳﻟﻳﻣﻥ ﺍﻠﺭﻴﺢ ﻋﺎ ﺼﻔﺔ  ﺗﺠﺭﻱ ﺒﺎ ﻤﺭﻩ ﺍﻠﻰ ﺍﻻﺮﺽ ﺍﻠﺗﻲ ﺒﺭﻜﻧﺎ ﻓﻳﻬﺎ ﻮﻜﻧﺎ ﺒﻛﻝ ﺷﻲﺀ ﻋﻟﻣﻳﻥ

ﻗﻟﻧﺎ ﻴﺎ ﻧﺎ ﺭﻜﻭﻧﻲ ﺒﺭﺪﺍ ﻮﺴﻟﻣﺎ ﻋﻟﻰ ﺍ ﺒﺭﻫﻳﻢ

ﻗﻞ ﺍﻟﺬﻱ ﻋﻧﺩﻩ ﻋﻟﻡ ﻤﻥ ﺍﻠﻜﺏ ﺍﻧﺎ ﺍ ﺗﻳﻚ ﺒﻪ  ﻗﺑﻝ ﺍ ﻥ ﻴﺭﺗﺩ ﺍﻠﻳﻚ  ﻄﺭﻓﻙ

“Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami telah memberkatinya. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu” (Q.S.Al-Anbiya`[21]: 81)

“Kami berfirman: ‘Hai api menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim”(Q.S.Al-Anbiya`[21]: 69)

“Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari kitab: ‘Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip’……” (Q.S.Al-Naml [27]: 40)

Di dalam Al-Qur`an banyak kisah-kisah tentang orang yang diberi kelebihan oleh Allah, baik para Nabi dan Rasul yang disebut mu’jizat, bahkan orang-orang yang sholeh yang disebut dengan ilmu hikmah/hikmah saja.

Pada dasarnya ilmu hikmah (white magic) dan tenaga dalam itu sama, bedanya pada cara mendapatkannya. Kalau ilmu hikmah, kelebihan yang didapat langsung dari Allah, sedangkan tenaga dalam didapat dengan cara berlatih pernafasan/meditasi/tirakat/wirid/dsb, kedua-duanya adalah karunia yang diberikan-Nya kepada hamba-hamba yang ‘alim (memiliki ilmu). Terlepas dari bahasan ini saya mengajak diri saya pribadi dan para pembaca untuk selalu menuntut ilmu walau sampai ke negri China, seperti sabda Rasul Muhammad S.A.W dan orang yang berilmu (ilmu apa saja) itu ditinggikan beberapa derajat dari yang tidak berilmu, sedangkan ilmu Allah itu luas sekali, firman Allah dalam Q.S.Al-Kahfi [18]: 109, “Katakanlah: ‘Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)”.

Seluruh ilmu ghaib yang diperoleh dengan cara-cara yang baik termasuk ke dalam kategori white magic, karena pada hakekatnya ilmu-ilmu  tersebut bersifat netral, tinggal bagaimana kita menggunakannya, apabila untuk hal yang bersifat baik maka ilmu tersebut akan bernilai baik, dan apabila akan kita gunakan untuk sesuatu yang bersifat jelek/negative maka ia akan bernilai buruk, semua itu terserah kepada empunya.

b.      Black Magic

Pada zaman Musa terkenal dengan para tukang sihirnya (black magic), salah satu kisahnya tertera dalam Q.S.Thaha [20]: 57-70. Black magic didapat dengan cara bersekutu dengan jin kafir (Q.S.Al-Jin [72]: 6, 8, 9, 10), dengan menggunakan syarat-syarat tertentu yang mengikat orang tersebut ke dalam perbuatan dosa.

ﻋﻥ ﻋﺎﺋﺸﺔ ﺯﻭﺝ ﺍﻠﻧﺑﻰ ﺺ. ﻡ, ﺍﻧﻬﺎ ﺴﻣﻌﺕ ﺭﺴﻭﻞ ﺍﷲ ﺺ. ﻡ, ﻳﻘﻭﻝ ﺍﻥ ﺍﻠﻣﻼ ﺌﻜﺔ  ﺗﻧﺯﻞ  ﻓﻰ ﺍﻠﻌﻧﺎ ﻥ  ﻭﻫﻭﺍﻟﺳﺣﺎ ﺏ  ﻓﺗﺫ ﻜﺭ ﺍﻻﻤﺭ  ﻗﺿﻲ ﻓﻰﺍﻠﺳﻣﺎﺀ  ﻓﺗﺳﺗﺭﻕ  ﺍﻠﺷﻳﺎﻃﻳﻥ  ﺍﻠﺳﻣﻊ  ﻓﺗﺳﻣﻌﻪ  ﻓﺗﻭﺤﻳﻪ ﺍﻠﻰ ﺍﻠﻜﻬﺎ ﻥ ﻓﻳﻜﺫ ﺒﻭﻥ ﻤﻌﻬﺎ ﻤﺎﺌﺔ  ﻜﺫ ﺒﺔ  ﻤﻥ ﻋﻧﺪ ﺍ ﻧﻔﺴﻬﻢ (ﺼﺣﻳﺢ ﺍﻠﺒﺧﺎ ﺭﻯ)

Dari ‘Aisyah r.a istri Nabi S.A.W ia mendengar Rasul Allah S.A.W bersabda: “Malaikat-malaikat turun ke awan lalu menyebutkan perintah yang diputuskan di langit, syaithan-syaithan dapat mencuri pendengaran, lalu didengarkannya dan ia terus membisikkan kepada peramal, lalu mereka memasukkan ke dalamnya seratus dusta atas kehendaknya sendiri” (Shahih Al-Bukhori)

Para peramal mendapat berita dari jin yang mencuri dengar berita langit, sehingga terkadang bisa mengetahui yang akan terjadi. Allah sengaja membiarkan hal itu untuk menguji manusia apakah manusia akan yakin dengan Allah atau dengan si peramal? Jika meyakini si peramal maka dia termasuk orang musyrik, begitulah syaithan-syaithan memperdaya manusia.

Berbicara ilmu hitam, maka tidak bisa lepas dari masalah santet. Santet/teluh/tenung yang dikirim oleh tukang tenung, biasanya menggunakan jin untuk memasukkan benda-benda seperti jarum, silet, paku, dsb ke dalam tubuh orang yang dikehendaki. Ada cara mudah untuk mengatasi hal ini, melihat dari cara pengiriman santet yang biasanya dengan salah satu cara di bawah ini:

-          Lewat atas/udara, santet jenis ini tidak dapat mencapai target di bawah 60 cm di atas permukaan tanah, dengan tidur di lantai (tanpa dipan) maka insya Allah aman dari santet jenis ini, biasanya jenis ini lebih banyak dipakai oleh para tukang tenung;

-          Lewat tanah, santet jenis ini tidak dapat mencapai target yang berada pada ketinggian 60 cm di atas tanah, dengan tidur di atas dipan pada ketinggian di atas ini insya Allah akan selamat, santet jenis ini jarang digunakan dan termasuk ilmu langka.

Namun yang menjadi kendala bagi orang awam adalah tidak mengetahui serangan santet tersebut menggunakan jenis apa. Maka perlu bagi kita memiliki benteng pertahanan yang tidak dapat ditembus dari arah mana saja, salah satunya dengan mempelajari ilmu ini sebagai bentuk ikhtiar kita kepada Allah sebab jika hanya mengandalkan keimanan saja (pasrah) belum cukup. Banyak kasus pak Haji dan pak kyai kena santet, jangankan mereka, Nabi Muhammad saja pernah disantet oleh orang yahudi.

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Rasul Allah S.A.W pernah mengalami sakit parah, maka datanglah kepada beliau dua malaikat, yang satu duduk di sebelah kepala beliau dan yang satu lagi di sebelah kaki beliau. Berkatalah malaikat yang duduk di sebelah kaki beliau kepada malaikat yang duduk di sebelah kaki beliau: “Apa yang engkau lihat?”, ia menjawab: “Beliau terkena guna-guna.”. Dia bertanya lagi: “Apa guna-guna itu?”, ia menjawab: “Guna-guna itu sihir!”. Dia bertanya lagi: “Siapa yang membuat sihirnya?”, ia menjawab: “Labid Bin Al-A`Sham Al-Yahudi, yang sihirnya berupa gulungan yang disimpan di dalam sumur keluarga si anu di bawah sebuah batu besar. Datanglah ke sumur itu, timbalah airnya dan angkat batunya, kemudian ambillah gulungannya dan bakarlah!”.

Pada pagi harinya Rasul Allah S.A.W mengutus `Ammar Bin Yasir dan kawan-kawannya. Setibanya di sumur itu, tampaklah airnya merah seperti air pacar. Air itu ditimbanya dan diangkat batunya serta dikeluarkan gulungannya, kemudin dibakar. Ternyata di dalam gulungan itu ada tali yang terdiri atas sebelas simpul. Peristiwa ini berkenaan dengan turunnya surat Al-Falaq dan Al-Nas, setiap kali Rasul Allah mengucap satu ayat terbukalah satu simpulnya (Al-Falaq: 5 ayat, Al-Nas: 6 ayat, total: 11 ayat). Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi di dalam kitab Dala-il Al-Nubuwwah dari kitab Al-Kalbi, dari Abu shalih yang bersumber dari Ibn `Abbas. Peristiwa ini terjadi untuk menegaskan kepada umat Islam bahwa Rasul Allah Muhammad S.A.W adalah manusia biasa yang juga punya kekurangan.

Selain santet, ilmu kedigdayaan yang merupakan ilmu hitam sangat banyak ragamnya, salah satunya adalah Rawa Rontek. Ilmu ini sangat aneh, orang yang memilikinya tidak dapat mati, bila ada bagian tubuhnya yang putus maka akan tersambung kembali. Konon, orang seperti ini hanya bisa mati jika dibunuh tanpa menyentuh tanah dan potongan kepala serta badannya dikubur secara terpisah, mengerikan bukan?

lmu-ilmu yang diperoleh dari cara-cara yang tidak baik, maka ilmu itu akan bernilai buruk. Lalu pertanyaannya adalah bagaimana nilai ilmu tersebut jika digunakan untuk hal-hal yang baik? Hal ini sudah dijelaskan oleh Allah bahwa jika dasar sesuatu itu buruk maka apapun yang keluar darinya maka akan buruk pula. Maka dasar/pondasi adalah hal yang paling utama, selanjutnya terserah Anda.

Dari kedua jenis ilmu ghaib di atas, tinggal kita yang harus pandai-pandai memilih dan memilah serta pandai menjaga diri dari hal-hal yang berbau kemusyrikan dan yang berlabel haram, bisa jadi ilmu yang kita pelajari bernilai baik pada awalnya namun kemudian menjadi salah ketika terjadi penyimpangan dalam penggunaan (contohnya menggunakan hipnotis untuk merampok) sebab kita diberi af`idah (hati dan pikiran/akal) yang tentunya harus merujuk kepada Al-Qu`an dan Al-Hadits, kedua pegangan ini berperan sebagai ﺍﻠﻣﻘﺩﺍﺭﺍﻠﺤﻖ                    Al-Miqdar Al-Haqq (standar kebenaran). Satu hal yang  harus diingat bahwa yang benar/haq akan menjadi salah/bathal jika tidak tepat waktu, kondisi dan atau tidak pada tempatnya (misal hubungan suami-istri pada: siang hari di bulan puasa; saat istri sedang haid; tempat-tempat umum /terbuka).

Menurut cerita pada tahun 1.000 SM ada sebuah mantera  untuk mengobati sakit gigi, oleh orang Assiri malah dikira sebagai penyebab sakit gigi, yang bunyinya:

Dan sesudah Anu menciptakan langit

Dan langit menciptakan bumi

Dan bumi menciptakan sungai

Dan sungai menciptakan kanal

Dan kanal menciptakan rawa

Dan rawa menciptakan cacing

Dan cacing pergi menghadap Shamash, sambil menangis

Air matanya bercucuran di depan Ea:

“Apa yang akan Tuan berikan untuk makananku,

Apa yang akan Tuan berikan untuk minumanku?”

“Aku akan memberi kau buah ara yang kering dan aprikot.”

“Apa artinya semua itu bagiku? Buah ara yang kering dan aprikot!

Angkatlah aku dan di antara gigi dan gusi, biarkan aku tinggal….”

Karena kau sudah mengatakan ini, O cacing,

Semoga Ea menghantam engkau dengan kekuatan tangannya!

Mantera ini dibaca tiga kali pada bir mutu kelas dua dicampur minyak, kemudian dioleskan di atas gigi. Begitulah orang-orang zaman itu mengobati sakit gigi dengan menggunakan  nama dewa-dewa (Anu, Shamash, dan Ea), ini menandakan magic sudah ada sejak zaman dahulu.

Pada saat saya masih SLTA, seorang teman satu kelas yang pernah mondok di pesantren tradisional, mengerjai pengawas ujian (guru wanita) dengan menggunakan merica, sehingga mengeluarkan cairan dari kemaluannya dengan maksud agar sang pengawas keluar dan ia leluasa membuka buku. Setelah selesai ujian ketika saya tanyakan ilmu dari mana dia bilang dari kyai pondoknya. Kalau kita pikir kok seorang kyai pondok pesantren mengajarkan hal yang dilarang agama dan sebenarnya cara-cara tersebut pernah juga saya baca dalam sebuah buku tentang ilmu ghaib dengan sub judul yang seronok dan tanpa penjelasan maksud yang sesungguhnya. Kemungkinan tujuan awal dari ilmu itu adalah untuk para istri yang frigiditas (dingin sex) namun kemudian disalahgunakan, atau salah dalam penyampaian dari sang kyai sehingga tidak dipahami santri-santrinya dan dibuat main-main.

Hal-hal semacam itulah yang terkadang menjadikan orang memandang salah sampai men-vonis haram untuk semua jenis tenaga dalam/ilmu ghaib. Ini yang harus diluruskan, jangan sampai “karena nila setitik rusak susu sebelanga”. Dan jadikanlah dalam belajar tenaga dalam sebagai media dakwah dan memberikan contoh-contoh yang baik sehingga akan terkikis habis citra buruknya di mata masyarakat.
Kalau kita melihat dari segi manfaat dalam kesehatan, latihan tenaga dalam  pernafasan, sangatlah  baik untuk kesehatan bahkan untuk terapi pengobatan, dan yang  namanya  sehat sangat dianjurkan oleh siapapun serta tidak ada satu dalilpun yang melarang. Dari segi beladiripun Rasul Allah pernah bersabda, “Ajarilah anak-anakmu memanah, bergulat, berkuda dan berenang” sebab Allah menyukai muslim yang kuat dan tangguh.

Demikianlah konsep halal-haramnya mempelajari tenaga dalam, Pada intinya sesuatu yang berawal dari kesesatan maka akan menghasilkan ilmu sesat pula dan hukumnya haram, sekalipun digunakan untuk tujuan kebaikan, dan segala sesuatu yang berawal dari kebaikan maka akan menghasilkan ilmu yang baik  dan hukumnya halal, tinggal si empunya ilmu bias menggunakannya untuk tujuan  kebaikan atau tidak, jika disalahgunakan maka hukumnyapun menjadi haram.

WaLla-hu a’lamu bishshawab..



Sebagian diambil dari : Dalil Halal-Haram mempelajari Ilmu Tenaga Dalam.

Arti dan Makna Lambang Perguruan Budi Suci








ARTI LAMBANG DAN WARNA

    Warna dasar merah dan putih adalah merahmelambangkan keberanian dan putih artinya kesucian yaitu berani berkorban dan membela kebenaran, keadilan demi Nusa dan Bangsa.
    Gambar kaligrafi pesilat duduk bersila, artinya adalah kita harus menyerah diri kepada Allah SWT
    Gambar bintang bersinar, artinya adalah Ketuhanan Yang Maha Esa
    Warna biru pada tulisan BS artinya adalah melambangkan cinta akan seni beladiri budaya bangsa  asli Indonesia ( Pencak Silat )
    Warna kuning keemasan dikepala artinya adalah melambangkan ketahanan mental dan spiritual  atau tahan uji/coba.
    Warna hitam pada lingkaran artinya adalah ketegaran dalam menghadapi segala rintangan.

0 komentar:

Posting Komentar

Text Widget

Copyright © Alam Indonesia Published By Gooyaabi Templates | Powered By Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com